Monday, March 21, 2011

Inilah Armada Perang NATO di Libia

Inilah Armada Perang NATO di Libia

Quote:
Liputan6.com, Tripoli: Pesawat tempur Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO yang tergabung dalam koalisi pimpinan Prancis dan didukung oleh negara-negara Arab, sudah diluncurkan untuk menghadang pasukan pemimpin Libia Muammar Khadafi. Pasukan Koalisi juga berencana menyerang kota yang dikuasai pemberontak, Benghazi.

Seperti dikutip Reuters, Ahad (20/3), sebelumnya, kapal tempur dan kapal selam milik militer Amerika Serikat dan Inggris juga telah menembakkan lebih dari 110 peluru kendali atau rudal Tomahawk ke Libia untuk mengambil alih pertahanan udara mereka. Kendati demikian, tidak ada pesawat AS yang terbang di atas Libia.

Berikut ini adalah aset-aset militer yang sedang digunakan pasukan koalisi dalam aksi perlawanan terhadap pasukan militer Libia:

Prancis

Prancis mengerahkan sebanyak 20 jet tempur dalam operasi awal di Libia, termasuk pesawat tempur multirole Rafale, jet tempur Mirage dan satu pesawat mata-mata tak berawak AWACS. Daerah sasaran mereka sekitar area 62-93 kilometer di sekitar kota yang dikendalikan pemberontak, Benghazi. Operasi Prancis saat ini memiliki pangkalan udara di Solenzara di Pulau Mediterania Corsica, sekitar satu jam penerbangan dari Libia dengan sebuah jet tempur.

Kapal induk Prancis, Charles de Gaulle, berada di Pantai Mediterania, Prancis dan akan menuju Libia pada tengah hari Ahad ini. Dan diperkirakan akan mencapai mencapai pantai Libia pada Senin malam dengan membawa 15 jet tempur. Pertempuran ini juga melibatkan tiga fregat, sebuah kapal pasokan bahan bakar, dan kapal selam.

Prancis juga memiliki basis angkatan udara di dekat kota-kota mediterania Marseille dan Istres, sekitar satu jam setengah dari Libia. Pesawat udara khusus tanker pengisian bahan bakar juga sudah siap sejak Jumat lalu untuk menyebarkan bahan bakar dari Istres. Adapun Prancis bergabung kembali dengan komando militer NATO pada 2009, setelah empat dekade mengalami pengasingan.

Spoiler for multirole rafale

Spoiler for mirage

Spoiler for awacs


Inggris

Pihak militer Inggris sudah berpartisipasi dalam serangan terkoordinasi pada Sabtu kemarin untuk melawan sistem pertahanan udara Libia dengan menggunakan rudal Tomahawk, yang diluncurkan dari salah satu kapal selam kelas Trafalgar. Departemen Pertahanan Inggris (MoD) juga menegaskan Stormshadow rudal diluncurkan dari sejumlah jet Tornado GR4 yang diterbangkan dari basis Royal Air Force, sekitar 3.000 mil jauhnya di daerah timur Norfolk di Inggris. Operasi ini juga didukung oleh pesawat VC10 dan pesawat pengisian BBM Tristar, seperti E3D Sentry dan pesawat Sentinel surveilans. Kementerian Pertahanan juga mengatakan pesawat jet Topan akan dikerahkan untuk memberikan dukungan.

Inggris memiliki dua fregat di lepas pantai Libia, HMS Cumberland dan HMS Westminster, yang juga dipanggil untuk mendukung operasi. Sumber di pemerintah Ingfris juga sebelumnya mengatakan kapal tersebut memang akan dikerahkan.

Spoiler for trafalgar

Spoiler for Tornado GR4

Spoiler for VC10

Spoiler for tristar

Spoiler for jet topan

Spoiler for E3D sentry


Amerika Serikat

Amerika Serikat memulai aksi militer terbatasnya di Libia beberapa jam setelah Prancis, yang meluncurkan serangan di sepanjang pantai Libia dengan menargetkan pertahanan udara Libia. Militer AS turut mengerahkan pesawat tempur, rudal dan serangan elektronik.

Seorang pejabat pertahanan mengatakan Angkatan Laut AS memiliki tiga kapal selam dilengkapi dengan rudal Tomahawk di Mediterania siap untuk berpartisipasi, termasuk serangan kapal selam Newport News dan Providence. Mereka bergabung dengan dua kapal Angkatan Laut. Rudal Tomahawk itu dapat melumpuhkan pesawat biasa atau sejenis pesawat anti-pertahanan dalam operasi larangan terbang.

Secara keseluruhan, Angkatan Laut AS juga sudah mengerahkan lima kapal tempur di Mediterania, termasuk satu pesawat penghancur pemandu rudal. Namun tidak ada kapal induk AS yang berada didekat Libia. USS Enterprise, yang baru-baru ini ditempatkan di Laut Merah, telah bergerak ke arah timur. Menjauh dari Libia, untuk bergabung dengan USS Carl Vinson, di Laut Arab buat mendukung operasi Afghanistan.

Spoiler for rudal tomahawk


Spoiler for USS Enterprise


Spoiler for USS Carl Vinson


Kanada

Kapal perang Kanada HMCS Charlottetown telah bergabung dengan angkatan laut, termasuk memblokade laut, yang berlangsung di Libia. Jet tempur Kanada juga sudah mencapai wilayah tersebut, tetapi pesawat itu membutuhkan satu atau dua hari persiapan sebelum mereka dapat bergabung dengan misi itu.

Spoiler for HMCS Charlottetown


Italia

Italia telah mengirimkan puluhan pesawat tempur di pangkalan Trapani, di Sisilia Barat dengan kesiapan untuk keterlibatan dalam serangan udara di Libia. Para tentara Tornado yang dapat digunakan untuk menghancurkan pertahanan udara musuh dan radar, seperti F-16 dan Eurofighters, digunakan untuk pertahanan udara ke udara yang kemudian dipindahkan ke Trapani dari pangkalan di Piacenza di Italia utara, Gioia del Colle di Apulia.

Italia juga menawarkan penggunaan markas NATO dekat Napoli untuk pusat komando gabungan dalam operasi bersama. Negara ini ikut berpartisipasi di kemudian hari dalam kegiatan militer.(JAY/ANS)

Spoiler for F-16

Spoiler for Eurofighters
sumber

Spoiler for berita update
Quote:
KAIRO, KOMPAS.com — Liga Arab mengecam serbuan militer Barat terhadap Libya, sepekan setelah mereka mendesak PBB memberlakukan zona larangan terbang di negara Afrika Utara yang kaya minyak itu.

Seperti diketahui, pada Sabtu lalu, sejumlah kapal perang Amerika Serikat dan sebuah kapal selam Inggris menembakkan lebih dari 120 rudal jelajah Tomahawk ke Libya. Pesawat-pesawat tempur Perancis juga melancarkan serangan udara.

Ini seperti mengulang awal penjajahan Barat pimpinan Amerika Serikat ke Irak pada 2003. Pada Kamis lalu, Dewan Keamanan PBB mengesahkan Resolusi 1973 yang mengizinkan aksi militer untuk mencegah pasukan Kadhafy menyerang warga sipil.

"Apa yang terjadi di Libya berbeda dari tujuan penerapan zona larangan terbang dan yang kami inginkan adalah perlindungan warga sipil dan bukan pemboman warga sipil lain," kata Sekretaris Jenderal Liga Arab Amr Mussa, kepada wartawan, Minggu (20/3/2011).

"Sejak awal, kami hanya meminta zona larangan terbang diberlakukan untuk melindungi warga sipil Libya dan menghindari perkembangan lain atau langkah-langkah tambahan," kata Mussa.

Pada 12 Maret lalu, Liga Arab mendesak PBB memberlakukan zona larangan terbang di Libya dan mengatakan, rezim Moammar Khadafy telah "kehilangan legitimasi" ketika mereka berusaha menumpas pemberontakan yang berusaha menggulingkannya dari kekuasaan.

Mussa mengatakan, persiapan sedang dilakukan untuk mengadakan sidang darurat Liga Arab yang beranggotakan 22 negara, dengan pembahasan utama mengenai Libya. "Kami saat ini sedang melakukan pembicaraan untuk mempersiapkan pertemuan," kata pemimpin Liga Arab itu.

Selama beberapa waktu hampir seluruh wilayah negara Afrika utara itu terlepas dari kendali Khadafy setelah pemberontakan rakyat meletus di kota pelabuhan Benghazi pada pertengahan Februari. Namun, kini pasukan Moammar Khadafy dikabarkan telah berhasil menguasai lagi daerah-daerah tersebut.

Ratusan orang tewas dalam penumpasan brutal pasukan pemerintah dan ribuan warga asing bergegas meninggalkan Libya pada pekan pertama pemberontakan itu.


Spoiler for thanks yg dah kasih reputasi


ternyata maen keroyokan gan, kira2 libia bisa bertahan berapa lama ya kalo di keroyok seperti itu

alasannya mereka nyerang libya di karenakan menjalankan resolusi PBB

No comments:

Post a Comment

Entri Populer